Desa Anturan

Mahasiswa KKN Desa Anturan Kenalkan Permainan Tradisional "Nogdog" Lewat Workshop 

Anturan, 17 Oktober 2025 — Dalam upaya melestarikan warisan budaya lokal, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Anturan mengadakan kegiatan Workshop Pengenalan Permainan Tradisional Nogdog di SD Negeri 1 Anturan, Kecamatan Buleleng, pada Kamis (17/10). Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kembali permainan tradisional masyarakat pesisir Anturan kepada generasi muda.

Permainan Nogdog merupakan permainan khas nelayan Anturan yang menggambarkan aktivitas menangkap ikan di laut dengan cara tradisional. Nama Nogdog berasal dari kata dalam bahasa Bali yang berarti “menggedor” atau “mengetuk”, melambangkan cara nelayan menggiring ikan agar masuk ke jaring.

Kegiatan workshop diikuti oleh siswa-siswi SD Negeri 1 Anturan dan didampingi oleh guru serta mahasiswa KKN. Dalam kegiatan tersebut, peserta tidak hanya diperkenalkan pada sejarah dan makna permainan Nogdog, tetapi juga diajak untuk mempraktikkan langsung cara bermainnya.

Workshop ini turut menghadirkan I Nyoman Sugita Rupiana, S.Sn., M.Pd., seorang seniman asal Desa Anturan, yang merupakan pencipta permainan tradisional Nogdog, dan sekaligus menjadi narasumber. Ia menjelaskan bahwa permainan Nogdog memiliki nilai-nilai penting seperti kerja sama, sportivitas, dan gotong royong.

“Permainan Nogdog bukan sekadar hiburan, tetapi juga mengandung pesan kebersamaan dan semangat kerja sama yang mencerminkan kehidupan masyarakat nelayan. Nilai-nilai ini penting untuk dikenalkan sejak dini kepada anak-anak,” ujar Sugita.

Sebelum permainan dimulai, para peserta diajak menyanyikan gending tradisional Nogdog, sebuah lagu khas yang menggambarkan suasana nelayan saat melaut:
"Dabdabang lan dabdabang ke pasih
Meplalian ngejuk Ebe 2x
Ebe ne lan dedehang apang sida nempuh jaring 2x
Nogdog uli kangin uli kauh
Ebe ne pulang paling
Nogdog uli kauh uli kangin
Ebe ne pang kanti nempuh jaring Ejuk be
Juk be... juk be... juk be..."

Permainan Nogdog dimainkan oleh dua kelompok yang terdiri dari kelompok nelayan dan kelompok ikan. Nelayan berperan sebagai jaring yang mengepung ikan, sementara kelompok ikan berusaha menghindar agar tidak tertangkap. Kelompok nelayan dinyatakan menang apabila berhasil menangkap lebih banyak “ikan”.

Kegiatan workshop ini mendapatkan apresiasi dari pihak sekolah dan masyarakat setempat. Perwakilan SD Negeri 1 Anturan menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif mahasiswa KKN dalam memperkenalkan permainan tradisional kepada siswa.
Melalui kegiatan ini, diharapkan permainan Nogdog dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Anturan. Kegiatan semacam ini juga menjadi langkah nyata dalam memperkuat rasa cinta terhadap budaya lokal di tengah perkembangan permainan modern yang semakin mendominasi.