Desa Anturan

Banjar Munduk, Desa Anturan – Pada hari Selasa, 02 September 2025, masyarakat Banjar Munduk melaksanakan kegiatan fogging atau pengasapan sebagai salah satu langkah nyata dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kegiatan fogging ini dilakukan dengan penuh semangat secara bergotong royong oleh warga, serta mendapatkan dukungan penuh dari aparat pemerintah desa bersama petugas kesehatan yang hadir untuk memantau sekaligus memastikan proses berjalan sesuai standar.

Pelaksanaan fogging difokuskan pada wilayah pemukiman padat penduduk, termasuk rumah-rumah warga, selokan, serta berbagai lokasi yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, seperti genangan air, tumpukan barang bekas, maupun wadah terbuka yang menampung air hujan. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi dini agar tidak terjadi lonjakan kasus DBD di wilayah Desa Anturan, khususnya menjelang perubahan musim yang biasanya menjadi waktu rawan meningkatnya populasi nyamuk.

Dalam kesempatan tersebut, Perbekel Desa Anturan menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat agar tidak hanya mengandalkan fogging, tetapi juga secara konsisten menjaga kebersihan lingkungan melalui penerapan gerakan 3M (menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, serta mengubur barang bekas yang dapat menampung air). Menurut beliau, keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan bersih akan memberikan dampak jangka panjang dalam menekan angka penyebaran nyamuk pembawa virus dengue.

Masyarakat Banjar Munduk sendiri memberikan respons positif terhadap kegiatan ini. Banyak warga yang merasa terbantu dengan adanya fogging karena dapat menambah rasa aman sekaligus meningkatkan kenyamanan tinggal di lingkungan mereka. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat rasa kebersamaan antarwarga karena dilakukan secara serentak dengan semangat gotong royong. Harapannya, upaya yang dilaksanakan secara terpadu antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan partisipasi masyarakat ini dapat memberikan manfaat nyata, yaitu terciptanya lingkungan yang lebih sehat, aman, dan terbebas dari ancaman penyakit demam berdarah.